Pematang Siantar – Plt.Kepala Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar Drs.Julham Situmorang, M.Si melalui Kepala Seksi Manajemen Angkutan Tohom Lumbagaol, SH saat dikonfirmasi (13/06/2023), mengungkapan alasan angkutan kota/Desa tidak seluruhnya masuk terminal karena hambatan Infrastruktur.
“Kami bukan tidak berusaha namun perlu kita ketahui bahwa benar terminal tanjung pinggir telah diresmikan, namun infrastuktur didalam terminal Tanjung Pinggir belum selesai dibenahi,” jelasnya
Tohom memberikan keterangan beberapa hal yang perlu dilengkapi terminal terpadu Tanjung pinggir.
“seperti kursi, Meja, Internet, Pelaku Usaha belum ada seperti Kantin, Kedai nasi dll, yang sangat menentukan dalam pengoperasionalan sebuah terminal,” ungkapnya sambil mengatakan jika pihaknya menunggu pihak pengelola terminal untuk menyiapkan semua infrastuktur.
Kepala Terminal Terpadu Tanjung Pinggir Kementerian Perhubungan Tipe A Rita Sinaga pada hari Kamis, (15/06/2023) menjelaskan jika Infrastruktur telah dapat digunakan seluruhnya.
“Pertama kita harus pahami fungsi terminal tipe A itu berfungsi untuk pengawasan dan pengendalian khusus untuk AKAP, akan tetapi karena ada kalimat “TERPADU” maka kita kolaborasi dengan AKDP dan angkutan kota/ Desa, artinya infrastruktur kita sudah ready,” jelas kepala terminal Terpadu Tanjung pinggir.
Angkutan kota dalam propinsi (AKDP) dibawah pengawasan Dinas Perhubungan Propinsi, Angkutan kota antar propinsi (AKAP) dibawah pengawasan Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh BPTD sementara angkutan Kota/Desa dibawah pengawasan Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar.
Rina menyampaikan jika telah berkoordinasi dan sering berkoordinasi dengan Wali kota Pematang Siantar melalui WhatsApp dan hasil koordinasi itu, diberikan infrastruktur saluran drainase yang akan dilaksanakan pembangunannya tahun 2023 sebagai wujud dukungan atas hadiah yang diberikan Pemerintah Pusat ke kota Pematang Siantar berupa terminal yang megah.
Rita Sinaga menyampaikan untuk tidak saling menuding.
“Kita satu kolaborasi jangan saling menuduh, jangan saling menuding, jangan kedengaran buat gaduh. Gak boleh gitu. Apalagi kita seorang pejabat,” ungkapnya.
Saat disinggung belum lengkapnya fasilitas di Terminal Terpadu Tanjung Pinggir, Rina menyampaikan jika semua fasilitas sudah tersedia.
“kemarin datang barang kita 3 kontainer masuk, barangnya semua dari pusat dan kualitasnya lumayan. meja ticketing sudah ada, kursi sudah ada, bahkan kita berikan ruangan khusus dengan dilengkapi AC untuk perwakilan Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar” ucapnya.
Dijelaskannya, “Kita saat ini ada tenant, statusnya berbayar, baik untuk kantin dan lainnya, dan semua pembayaran masuk dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)”, dan menambahkan jika semua itu bukan dikantongi oleh pihak Terminal Terpadu Tanjung Pinggir.
“Perihal harga listnya, pridenya tergantung luasnya, semua ditentukan KPKLN dan saat ini sudah ada 8 pengusaha, jika ingin datanya maka semua datanya ada di KPKLN”, Cetusnya, dan menambahkan apabila sudah diterbitkan oleh KPKLN maka untuk sistem pembayaran bisa diatur dengan cara pembayaran bulanan, pembayaran harian, pembayaran perjam.
Disela – sela wawancara, Rita Sinaga mempromosikan ruang terminal yang bisa dipakai untuk acara.
“diatas kita juga punya lahan luas, bisa dipakai untuk acara masyarakat, reuni, acara anak anak. Dan ruangan tersedia di lantai bawah dan dilantai atas,” pungkasnya, dan berharap agar Kota Pematang Siantar tidak lagi stagnan tetapi bisa menjadi Kota Pematangsiantar yang berkualitas dan maju karena kota Pematang Siantar ini milik kita. (Andrew Panjaitan)