Medan, 4 Oktober 2025 — Di tengah maraknya isu kesepian dan keterasingan yang kerap dilekatkan pada kehidupan para lanjut usia, sekelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) menghadirkan inisiatif yang berbeda. Melalui komunitas Raksaka Bhumi, mereka melaksanakan kampanye sosial bertajuk “Ruang Usia” di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bhakti, Medan.
Kegiatan ini dirancang bukan sekadar sebagai kunjungan sosial, melainkan wadah untuk menumbuhkan empati antargenerasi sekaligus mengubah pandangan negatif terhadap panti jompo. Para mahasiswa berinteraksi langsung dengan para lansia melalui dua kegiatan utama, yaitu sesi refleksi dan melukis bersama.
Ketua pelaksana kegiatan, Syakirah Amilia, menjelaskan bahwa kampanye Ruang Usia lahir dari keprihatinan atas minimnya perhatian masyarakat terhadap keberadaan lansia dan panti jompo, khususnya di Kota Medan yang belum memiliki panti jompo milik pemerintah.
“Melalui Ruang Usia, kami ingin menunjukkan bahwa para lansia yang tinggal di panti jompo bukanlah sosok yang ditinggalkan atau kesepian. Banyak dari mereka yang justru menemukan kebahagiaan baru karena memiliki teman dan kegiatan bersama. Kami ingin publik melihat sisi itu,” ujarnya.
Dalam sesi refleksi, para lansia yang akrab disapa Oma dan Opa diajak menuliskan pengalaman serta perasaan mereka selama tinggal di panti. Beberapa di antara mereka berbagi kisah hidup yang menyentuh, mulai dari perjalanan keluarga hingga kenangan masa muda. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi melukis bersama di atas kanvas bermotif, yang menjadi wadah bagi para lansia untuk menyalurkan kreativitas dan mengekspresikan diri.
Salah satu pengurus Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bhakti, Tjioe Tapo, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yang dilakukan Raksaka Bhumi.
“Kegiatan seperti ini sangat positif karena membantu para lansia menyegarkan pikiran dan hati mereka. Anak-anak muda juga bisa belajar banyak hal tentang kehidupan dan menghargai orang tua dari sini,” ungkapnya.
Selain kegiatan di lapangan, Raksaka Bhumi juga memperluas jangkauan kampanye Ruang Usia melalui media sosial. Lewat unggahan foto, video, dan cerita para lansia, Ruang Usia mengajak publik untuk meninjau ulang pandangan mereka. Bahwa hidup di panti jompo bukanlah akhir, melainkan babak baru yang juga bisa diisi dengan tawa, seni, dan cinta.
Inisiatif Ruang Usia menjadi bukti bahwa kepedulian tidak mengenal usia. Di tangan anak muda, ruang sederhana dapat berubah menjadi wadah yang menghidupkan kembali semangat dan makna hidup para lansia, sekaligus menghapus stigma negatif (*)