Medan – Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan berhasil membongkar jaringan pengedar pil ekstasi yang beroperasi di kawasan Pasar Universitas Sumatera Utara (USU). Tiga orang ditangkap dalam operasi ini, salah satunya perempuan bernama Dinda Utami, bersama dua pria yakni Andreas Hizkya Dacosta Hutauruk dan Surya Fresan Alfarisi.
Penangkapan para tersangka dilakukan di dua lokasi berbeda pada Rabu (24/9/2025). Dari tangan mereka, polisi menyita 10 butir pil ekstasi dengan berbagai warna.
“Awalnya kita lakukan pemesanan. Saat tersangka Dinda hendak menyerahkan dua butir ekstasi di depan Pasar USU, kami langsung amankan,” ujar Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Thommy Aruan kepada wartawan.
Dinda diamankan di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, tepatnya di depan Pasar USU. Ia diketahui tinggal di Jalan Rinte IV, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan. Dalam pemeriksaan awal, Dinda mengaku mendapatkan barang dari Andreas.
Berbekal informasi itu, tim langsung lakukan pengembangan. Hasilnya, Andreas dan Surya ditangkap tak lama berselang. Namun proses penangkapan keduanya sempat berlangsung dramatis, karena keduanya mencoba kabur dan membuang barang bukti.
“Mereka sempat melarikan diri dan membuang ekstasi, tapi berhasil kami temukan,” tambah Thommy.
Dari interogasi awal, ketiganya mengaku hanya bertindak sebagai perantara dan menerima perintah dari pihak lain. Kawasan Pasar USU sendiri memang disebut kerap menjadi titik peredaran narkoba yang menyasar kalangan muda, termasuk mahasiswa.
“Saat ini kami terus lakukan pengembangan untuk memburu bandar utama, karena kuat dugaan peredaran ini dikendalikan dari atas,” tegas Thommy.
AKBP Thommy juga menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap pelaku peredaran narkoba, apalagi yang menyasar lingkungan pendidikan.
“Ini jadi peringatan keras bagi semua jaringan narkoba. Kami tidak akan beri ruang sedikit pun untuk peredaran narkoba di Kota Medan, apalagi di sekitar kawasan kampus,” pungkasnya.
Ketiga tersangka kini ditahan di Mapolrestabes Medan dan masih menjalani pemeriksaan intensif guna mengungkap jaringan yang lebih luas.