Bara News || TAPUT – Setelah terbitnya berita terkait masalah Drainase dan Kepala Desa sering tidak masuk kantor pada hari Jumat, kini pengelolaan keuangan Desa juga menjadi bahan sorotan warga Desa Sirajaoloan, Kec. Tarutung, Kab. Tapanuli Utara (Sumut). Menurut keterangan beberapa warga Desa Sirajaoloan bahwa pengeloaan keuangan Desa Sirajaoloan sangat diragukan dan rawan penyelewengan, baik itu ADD (Alokasi Dana Desa) maupun DD (Dana Desa ) anggaran tahun 2022.
“ Kami juga sangat meragukan penggunaan Keuangan Desa 2022, sebab menurut kami mulai dari Pembangunan Drainase dan Rehab Drainase dan pengadaan Bibit Jagung Ketapang, kami menduga banyak penyelewengan.” jelas P Sihite salah satu warga Desa Sirajaoloan. (20-02-2023)
Menurut keterangan warga Desa Sirajaoloan, bahwa segala penggunaan Keuangan Desa Sirajaoloan harus diusut dan pihak Inspektorat diharapkan harus transparan terkait hasil pemeriksaan terkait jumlah TGR ( Tuntutan Ganti Rugi) Desa Siarajaoloan anggaran tahun 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Kita tinggal menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara, sebab kalau hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, terpaksa kita akan laporkan ke pihak aparat Penegak Hukum. Inspektorat harus transparan.” ujar P Sihite.
Pihak Pemerintah Kecamatan Tarutung, Silaen Kasi PMD mengatakan terkait pengelolaan Keuangan Desa Sirajaoloan akan dikonfirmasi kepada Kepala Desa Sirajaoloan.
“ Terkait Dana Desa saya akan konfirmasi langsung kepada Kades Sirajaoloan” jawab Silaen Kasi PMD Kecamatan Tarutung.(22-02-2023)
Menurut pernyataan dari Edison Sihite sebagai Kepala Desa Sirajaoloan, keretakan yang terjadi pada pembangunan Drainase akibat dari Gempa.
“ Kenapa retak,,? Ooh,, Gempa itu yang buat itu.” Jawab Edison.(01-03-2023)
Ditanya terkait keluhan masyarakat jembatan kecil yang dibuat warga dibongkar dan tidak diperbaiki lagi,
“ (Ahh Dang adong anggaran ni i tusi, napamalomalohon do i sude, aha baenon anggaran tusi. Iba napadengganhon do jadi? (Ahhh.. tidak ada anggarannya kesitu, perasaan pintar saja mereka semua, apa anggaran kesitu.) jawab Edison Sihite.
Ditanya terkait, jumlah Dana Desa 2022 yang digunakan untuk pembangunan Fisik,
“ Kurang ingat, kurang tahu..” jawab Edison.
Edison mengatakan bahwa untuk bangunan fisik kurang tahu jumlahnya, anggaran Covid dari Dana Desa anggaran tahun 2022 dilihkan ke Ketapang (Ketahanan Pangan) yaitu pengadaan bibit jagung untuk warga Desa Sirajaoloan.
Dari temuan terkait penggunaan Keuangan Desa Sirajaoloan dimana menurut warga dan BPD dalam pengadaan Bibit Jagung tidak adanya koordinasi terhadap BPD Desa Sirajaoloan dan Bangunan Fisik yang sudah rusak tersebut, Warga Desa Sirajaoloan berharap kepada pihak Inspektorat agar benar hati-hati dan transparan dalam penghitungan TGR ( Tuntutan Ganti Rugi) terhadap kegiatan yang sudah realisasi yang dibiayai oleh Keuangan Desa, sebab menurut warga sangat rawan penyelewengan. Demi penyelamatan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Kepada aparat penegak Hukum diharapkan agar segera melakukan penyelidikan karena dalam pengelolaan Keuangan Desa Sirajaoloan tidak menutup kemungkinan adanya perbuatan melawan Hukum seperti Mark Up dan penggelapan.
(Timbul.S)