Langkat — Lingkungan Kantor Bupati Langkat, Sumatera Utara, mendadak heboh pada Rabu (22/10/2025) siang. Seorang pria dengan raut wajah penuh emosi datang mengenakan kemeja batik dan topi, sambil membawa botol plastik berisi bahan bakar minyak (BBM). Aksi nekat ini diduga dilakukan karena pelaku merasa tidak mendapat perhatian atas kondisi istrinya yang tengah sakit.
Pria tersebut diketahui bernama Ridho, warga Kecamatan Stabat. Informasi yang dihimpun menyebutkan, Ridho datang secara tiba-tiba dari arah belakang kantor, langsung menuju lobi gedung utama pemerintahan. Ia bahkan sempat menyiramkan BBM ke lantai sebelum akhirnya dihadang oleh sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bersama Kabag Umum Pemkab Langkat, Mahardika.
Aksi Ridho terekam dalam sebuah video berdurasi singkat yang kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. Dalam video tampak kericuhan kecil terjadi saat Ridho berteriak sambil menggenggam botol berisi bensin. Suasana di sekitar kantor pun mendadak tegang.
Kasatpol PP Kabupaten Langkat, Dameka Singarimbun, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, pelaku datang dalam keadaan emosi berat dan dalam kondisi psikologis yang tertekan.
“Namanya Ridho. Informasi dari anggota saya, dia stres karena istrinya sedang sakit,” ujar Dameka, Rabu siang.
Ia menyampaikan bahwa petugas yang berjaga langsung merespons cepat hingga mencegah pelaku menyalakan api. Tidak ada korban maupun kerusakan karena insiden berhasil diredam sebelum terjadi hal yang lebih jauh.
“Kita amankan langsung saat itu juga. Dia sempat menyiram bensin ke lantai, tapi belum sempat menyalakan api. Setelah kita tenangkan dan berikan pengertian, dia mengaku menyesal dan bahkan sempat menangis,” tambahnya.
Dameka menjelaskan bahwa botol berisi BBM dibawa langsung oleh Ridho sejak dari rumah. Petugas kemudian menggiring Ridho ke dalam ruangan untuk dimintai keterangan sebelum akhirnya dilepaskan, mengingat insiden tidak berujung pada tindakan anarkis dan yang bersangkutan mengakui kesalahannya.
“Karena dia mengaku khilaf dan berasal dari wilayah setempat, Kecamatan Stabat, kita lakukan pembinaan dan langsung kita lepaskan,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi perhatian di tengah meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi masyarakat. Pihak Pemkab Langkat belum memberikan keterangan resmi terkait apakah ada tindak lanjut berupa bantuan atau pendampingan terhadap warga bersangkutan. Sementara itu, warganet turut menyoroti pentingnya jaring pengaman sosial yang menjangkau warga terdampak, agar kasus serupa tidak terulang.




 
  
					






 
						 
						 
						 
						 
						






















