Anggota DPD – RI Pdt.Penrad Siagian Protes Guru Agama Kristen Tak Dapat Formasi di Sumut

baraNews Sumut

- Redaksi

Selasa, 25 Februari 2025 - 17:25 WIB

50613 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baranews.com Jakarta – Anggota Komite I DPD RI, Pdt. Penrad Siagian, menyoroti sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dinilai tidak adil.

Penrad juga menyoroti minimnya formasi untuk guru agama Kristen dalam rekrutmen CPNS dan PPPK di Sumatra Utara (Sumut).

Hal itu disampaikannya saat dalam rapat kerja Komite I DPD RI dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh di Ruang Sriwijaya, Senin, 24 Februari 2025.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penrad meminta BKN untuk memastikan adanya formasi guru agama Kristen dalam rekrutmen tahun 2025.

“Di Sumatra Utara, tidak ada satu pun formasi yang dibuka untuk guru agama Kristen. Mereka merasa terdiskriminasi, padahal tidak didorong. Kenapa tidak diajukan? Mungkin ada persoalan di dalamnya. Saya berharap untuk rekrutmen 2025 akan dibuka,” kata Penrad dalam keterangan resminya, Selasa, 25 Februari 2025.

Ia menegaskan, kebutuhan akan guru agama Kristen adalah hak konstitusional warga negara.

“Kenapa tidak dibuka satu formasi pun? Jika mekanismenya harus ada permintaan dari instansi terkait, maka saya pikir Kepala BKN harus mendorong ini karena ini merupakan kebutuhan warga, kebutuhan konstitusional kewargaan,” ujarnya.

Penrad mengungkapkan, banyak sekolah di Sumatra Utara yang kekurangan guru agama Kristen.

“Ada lebih dari 1.800 sekolah SD, SMP, dan SMA negeri di 33 kabupaten/kota di Sumut yang tidak memiliki guru agama Kristen. Datanya akan saya serahkan ke BKN,” ujarnya.

Ia menjelaskan, minimnya guru agama Kristen di sekolah-sekolah negeri telah berdampak pada proses pembelajaran agama bagi siswa.

Selain itu, ia menyoroti masalah guru honorer dan guru agama Kristen yang tidak tercatat dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau database BKN.

“Saya sudah mendatangi beberapa daerah, beberapa sekolah, karena tidak pernah ada didaftarkan guru honorer ke dapodik maupun ke database BKN, sehingga walaupun ada guru agamanya, mereka tidak terdaftar,” ujarnya.

Ia mendesak BKN untuk memastikan semua guru honorer, termasuk guru agama Kristen, terdaftar dalam sistem dan memiliki kesempatan yang sama dalam rekrutmen CPNS dan PPPK.

Rekrutmen CPNS dan PPPK

Menyoal rekrutmen CPNS dan PPPK, ia meminta BKN memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah tertinggal seperti Papua.

“PPPK ini misalnya seperti saya katakan yang pertama tadi persoalan Papua harus menjadi perhatian dan daerah-daerah lain yang mungkin mengalami hal yang serupa di Papua,” ucap Penrad.

Ia menegaskan, pemerintah harus memastikan bahwa rekrutmen CPNS dan PPPK memprioritaskan putra-putri daerah, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan akses dan infrastruktur.

“Kalau ini dibiarkan maka akan banyak calon-calon PNS ataupun PPPK yang dari luar (Papua) masuk dan itu dalam semangat otonomi daerah akan menimbulkan persoalan ke depan,” ujarnya.

Penrad menyebut banyak Tenaga Honorer Kategori 2 (TH K2) berusia 40-45 tahun yang kesulitan bersaing dengan pelamar muda atau milenial dalam seleksi CPNS dan PPPK.

Mereka yang telah mengabdi selama puluhan tahun terhambat oleh tuntutan digitalisasi yang bukan habitat mereka.

“Karena bagaimanapun pengabdian 20-30 tahun itu harus dihargai juga dengan salah satu mekanisme penerimaan CPNS atau PPPK ini. Jangan mengabaikan pengabdian yang puluhan tahun ini hanya karena persoalan tidak mampu digitalisasi ini,” tuturnya.

Ia mendesak adanya kebijakan imperatif untuk memberikan jalur khusus bagi tenaga honorer lama.

“Pengabdian mereka selama puluhan tahun harus dihargai. Jangan sampai mereka diabaikan hanya karena tidak mampu mengikuti proses digitalisasi,” tegas Penrad.

Lebih lanjut, Penrad pun mengkritik kebijakan yang mewajibkan guru swasta mengundurkan diri dari sekolah asalnya jika lolos rekrutmen PPPK atau CPNS.

“Ini kebijakan yang tidak fair. Begitu mereka lolos, mereka tidak akan ditempatkan lagi di sekolah swasta. Padahal, mereka sudah mengabdi sebagai guru honorer di sana,” ujarnya.

Ia menyarankan agar guru swasta yang lolos rekrutmen PPPK atau CPNS tetap ditempatkan di sekolah asalnya. Menurutnya, adalah bentuk kontribusi negara kepada sekolah-sekolah swasta yang selama ini telah banyak mendidik anak bangsa.

“Harus ada mekanisme khusus untuk mereka. Jangan sampai sekolah swasta kehilangan tenaga pengajar berkualitas hanya karena kebijakan yang tidak adil,” tambahnya.

Di akhir pertemuan, Penrad Siagian menyerahkan datan jumlah sekolah yang tidak memiliki guru agama Kristen kepada Kepala BKN.

Ia pun akan melakukan komunikasi kepada kepala daerah untuk mengusulkan pengadaan formasi guru agama Kristen dalam koordinasi dengan Bimas Kristen di setiap kabupaten/kota.

“Mendorong kepala daerah dan Dirjen Bimas Kristen berserta jajaran tingkat kabupaten/kota untuk melengkapi data-data dan mengusulkan kebutuhan guru agama Kristen di masing-masing kabupaten/kota,” ucap Penrad Siagian.[Citra Yz. SP]

Berita Terkait

Kunjungan Audiensi Panitia Sidang Majelis Sinode GBKP 2025 Diterima Bupati Karo
RUU TNI Ancam Demokrasi !, Senator DPD RI Pdt. Penrad Siagian Peringatkan Bahaya Militerisasi Pemerintahan
Kapolri Pastikan Soliditas TNI-Polri Tetap Terjaga Usai Penyerangan Mapolres Tarakan
Kombes Pol. (Purn.) Dr. Maruli Siahaan Hadiri Doa dan Syukuran Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara
Bupati & Wabup Deli Serdang Resmi Dilantik, Presiden: Kepala Daerah Harus Bela Kepentingan Rakyat
Hari Ini Maya Hasmita dan Jamri Resmi Dilantik Presiden RI Menjadi Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Masa Jabatan 2025-2030.
Cerita Teguh Santosa Pertama Kali Injak Korea Utara: Ingat Film The Truman Show
Tidak Relevan dengan Reformasi, Presiden Prabowo Didesak Cabut Kepres No 5 Tahun 1985 Tentang HPN

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:49 WIB

Pemkab Dairi Distribusikan SPPT PBB-P2 dan DHKP 2025, ” Target Besar Menanti.

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:48 WIB

Bupati Dairi Menerima Audensi Forum Tenaga Harian Lepas Dinas Kesehatan Dairi

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:47 WIB

Bupati Dairi Hadiri Kegiatan HMI

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:47 WIB

Bupati Dairi Hadiri Program Ramadhan Berkah

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:38 WIB

Wakil Bupati Terima Yayasan Menara Agung Pengharapan Internasional, Bahas Perkembangan dan Penanganan Kasus TB di Dairi

Jumat, 21 Maret 2025 - 12:37 WIB

Pemkab Dairi Gelar Safari Ramadhan Hari Terakhir di Masjid Ar-Rahman Kuta Manik

Jumat, 21 Maret 2025 - 03:54 WIB

Pemkab Dairi Siap Dukung Mudik Lebaran 2025 Aman dan Nyaman

Kamis, 20 Maret 2025 - 03:49 WIB

Pemkab Dairi dan Komnas Disabilitas Lakukan Pertemuan Bahas Kebijakan Inklusif Bagi Disabilitas

Berita Terbaru

DAIRI

Bupati Dairi Hadiri Kegiatan HMI

Selasa, 25 Mar 2025 - 01:47 WIB

DAIRI

Bupati Dairi Hadiri Program Ramadhan Berkah

Selasa, 25 Mar 2025 - 01:47 WIB