Medan – Bara News
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hikmah Medan yang berada dibawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah, menggelar wisuda sarjana strata 1 (S1) bagi 248 wisudawan/wisudawati.
Acara wisuda yang digelar di Aula Hotel Prime Kualanamu pada Sabtu (26/8/2023), berlangsung khidmat dan meriah. Selain wisudawan/wisudawati, acara ini juga dihadiri oleh ratusan orang keluarga dari wisudawan/wisudawati.
Terlihat hadir pada acara ini Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Al Hikmah Ir H Marapinta Harahap MM MAP, Ketua Senat Perguruan Tinggi Al Hikmah Drs Zainuddin Siregar MH, Ketua STAI Al Hikmah Medan Dr Masdar Limbong MAP, Ketua STAI Al Hikmah Tebing Tinggi, Ketua STAI Al Hikmah Tanjung Balai.
Hadir juga Rektor UINSU selaku Koordinator Kopertais Wilayah IX yang diwakili Wakil Rektor IV Prof Dr Muzakkir MAg, Prof Dr Mesiono MPd, Sekretaris Kopertais Wil IX Syawaluddin Nasution, mewakili Bupati Deliserdang Dr Jumantri, mewakili PWNU Sumut Zulkifli Sitorus, dan tamu undangan lainnya.
Ketua STAI Al Hikmah Medan Dr Masdar Limbong MAP, dalam sambutannya mengucapkan selamat pada para wisudawan/i karena telah berhasil menyelesaikan program studynya di Al Hikmah Medan.
“Ini adalah moment yang sangat penting, karena kalian telah berhasil mendapat gelar sarjana. Tetaplah rendah hati dan bersyukur pada Allah, karena dibalik kesuksesan itu ada jasa orang lain yakni orang tua yang telah berjuang agar anaknya bisa kuliah dan bisa jadi sarjana,” ucap Dr Masdar.
Ia mengatakan bahwa lulusan STAI Al Hikmah tak perlu ragu untuk bersaing, dengan lulusan universitas atau perguruan tinggi lainnya, karena status dan tingkat kesarjanaan STAI Al Hikmah sama atau setara dengan perguruan tinggi lainnya.
“Yang membedakan itu adalah kompetitif lulusan, kemampuan kita dalam meraih kesempatan serta melihat dan memanfaatkan peluang. Dan di Al Hikmah hal itu telah diajarkan agar lulusannya memiliki kompetitif yang tinggi di masyarakat,” jelasnya.
Di kesempatan ini Dr Masdar Limbong juga mengajak para lulusan STAI Al Hikmah Medan untuk turut mempromosikan Sekolah Tinggi ini ke masyarakat agar jumlah mahasiswa terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ada 6 program studi di STAI Al Hikmah yakni Psikologi Islam, Bimbingan Konseling Islam, Perbankan Syariah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Agama Islam.
“Sistem pembelajaran di Al Hikmah juga sudah kita tingkatkan dari sebelumnya sistem kompensional menjadi sistem yang berbasis IT. Peningkatan ini dilakukan untuk menjawab tantangan globalisasi dan digitalisasi saat ini,” papar Dr Masdar Limbong.
Wakil Rektor IV UINSU Prof Dr Muzakkir MAg yang hadir mewakili Rektor UINSU selaku Koordinator Kopertais Wilayah IX, mengapresiasi Al Hikmah sudah memiliki 3 Kampus yakni di Medan, Tebing Tinggi dan Tanjung Balai.
Prof Muzakkir berharap STAI Al Hikmah dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul, serta mampu mencetak lulusan-lulusan terbaik sebagai generasi yang unggul, yang cerdas, kompetitif dan komprehensif untuk diterjunkan ke masyarakat.
Pada acara wisuda ini, juga dihadirkan narasumber Prof Dr Mesiono MAP yang menyampaikan orasi ilmiah terkait tantangan pendidikan islam di era globalisasi dan digitalisasi.
Dikatakan, bahwa era sekarang ini adalah eranya teknologi tinggi. Segala informasi dari belahan dunia manapun ada dalam genggaman dengan adanya HP dan teknologi android. Orang bisa berselancar di dunia maya hanya dengan menggunakan ujung jari dan bisa mengetahui apapun informasi yang ada.
Karena itu, Prof Mesiono mengatakan bahwa dunia pendidikan, utamanya pendidikan islam tidak boleh ketinggalan dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi digital, agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman.
Ditengah masyarakat yang begitu kompetitif dan tantangan global yang begitu besar, ucap Prof Mesiono, pendidikan islam harus tampil sebagai pilihan pendidikan yang menarik karena menawarkan adanya keseimbangan, tidak hanya untuk tujuan dunia tapi juga untuk tujuan akhirat.
“Pendidikan Islam sekarang ini sudah semakin diminati dan jadi kebutuhan masyarakat ditengah tantangan global. Karenanya, pendidikan islam kita juga harus bergerak dinamis agar mampu menjawab segala tantangan zaman. Dengan demikian, maka pendidikan islam tidak hanya mampu menghasilkan ilmu yang bermanfaat, tapi juga menghasilkan amaliah-amaliah di masyarakat,” papar Prof Mesiono.
Di penghujung acara, sebelum acara puncak penyematan toga sarjana dan pemberian sertifikat kelulusan, para wisudawan/wisudawati juga mengucapkan ikrar sarjana untuk terus mengabdi dan berbakti kepada agama, nusa dan bangsa.(Mirza).