Bertahun-tahun Air Limbah PKS PT HSJ Genangi Persawahan Warga

BARA NEWS SUMUT

- Redaksi

Kamis, 17 Agustus 2023 - 02:36 WIB

50454 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Labuhanbatu – Perusahaan PT. Hari Sawit Jaya (HSJ), yang berada di Desa Sidumulyo kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, sudah puluhan tahun lamanya secara terang-terangan membuang air bekas pengelolaan limbah pabrik ke permukiman warga.

Akibatnya, hampir menyeluruh rumah warga di Desa Selat Besar Dusun Cinta Karya dan Dusun Selat Cina Kecamatan Bilah Hilir terendam banjir tahunan sewaktu musim penghujan.

Bukan hanya pemukiman warga, air buangan pabrik PT HSJ yang meluap juga menenggelamkan ratusan hektar lahan pertanian warga. Akibatnya tanaman Padi di persawahan warga gagal panen.

Salah satu perwakilan petani di desa itu, Rinto Purba menyampaikan, sebelum berdirinya Pabrik Kelapa Sawit PT HSJ, Desa Selat Besa dusun Cinta Karya dan Dusun Selat Cina tidak pernah mengalami banjir. Hasil panen pertanian warga setiap tahunnya juga melimpah.

Tapi, setelah tahun 2000 an, PT HSJ mulai mengalirkan air limbah pabrik dan perkebunan langsung ke aliran parit (Drainase) warga. Sehingga, secara rutin setiap tahun Desa Selat Besar Dusun Cinta Karya dan Dusun Selat Cina, pasti terendam banjir dan padi warga pasti gagal panen.

Kata Rinto, mereka biasanya mulai mengerjakan sawah dan menanam padi, di bulan September nanti, disaat musim penghujan turun.

Baca Juga :  Diberitakan, Kades Sei Pelancang Labuhanbatu Adakan Rapat Dadakan, Diduga Lakukan Intimidasi

“Tapi karena banjir kiriman dari PT HSJ padi yang telah kami tanam itu pasti hampir merata semua mati. Kenapa tidak, sampai berbulan- bulan lamanya, tanaman Padi kami digenangi air hingga kedalaman 2 (dua) meter, air kiriman dari PT HSJ itu,” katanya, Sabtu, (12/8/2023).

Kalau mau bisa bertani dan ada hasil, dengan terpaksa kami para petani melakukan ulang pembibitan padi dan menanam kembali. Terkadang sampai 3 kali melakukan penanaman agar bisa bertani.

“Menjerit terkadang menangis melihat padi yang selesai ditanam, mati begitu saja karena air kiriman PT HSJ,” katanya lagi.

Apalagi kata Rinto, air yang menggenangi persawahan masyarakat itu berminyak dan kehitaman menimbulkan bau. Tidak jarang, akibatnya kulit badan (tubuh kami), para petani mengalami gatal -gatal.

“Etikad baik serta perhatian dari PT HSJ juga tidak pernah diberikan, apalagi hampir merata bertani padi merupakan hasil pokok mata pencarian kami warga Desa Sei Kelapa”, jelas Rinto.

Memang pernah, di tahun 2018 dan 2019 PT. HSJ memberikan 20 ekor ternak Kambing untuk pengganti padi. Namun, untuk kelanjutannya sampai saat ini tidak pernah lagi terjadi.

Pemberian ternak Kambing itupun bukan tidak beralasan, karena kehabisan kesabaran, waktu itu kami masyarakat Dusun Sei Kelapa melakukan aksi ke PT HSJ dan menutup seluruh aliran Air PT HSJ dari parit kami. Hingga, perkebunan kelapa sawit PT HSJ juga mengalami banjir. Sampai -sampai karyawan panen kebun PT HSJ menggunakan sampan untuk memanen buah kelapa sawit PT HSJ.

Baca Juga :  Polsek Bilah Hilir Laksanakan Giat Penanaman Seratus Pohon Di Pinggir Lapangan Sepakbola Negerilama

Saat ini juga kesabaran kami masyarakat petani sudah mulai habis, kami petani mau mengadu ke siapa juga tidak tau. Bentuk perhatian atau solusi yang diharapkan dari pihak HSJ dan Pemerintah juga tidak ada. Apalagi waktu dekat bulan 9 ini, kami petani mulai memasuki sawah dan menanam padi.

Bagaimana kami bisa bertahan hidup, kalau mau bertani gagal dan tidak bisa panen. Bukan tanggung, seorang petani menanam 1 sampai 2 hektar, sudah siap penanaman, hanya karena air kiriman dari PT HSJ yang tidak tau jenis airnya apa, menggenangi ratusan hektar persawahan kami.

“Akibatnya sebagian animo masyarakat petani padi Desa Selat Besar Dusun Cinta Karya dan Dusun Selat Cina, sudah berkurang dan jera untuk menanam padi. Karena itu, sebagian lahan persawahannya sudah diubah menjadi darat untuk ditanami pohon kelapa sawit. Kedepannya kami tau lagi, apa masih mau memilih untuk bertani padi atau tidak”, keluh Rinto.

Berita Terkait

Bupati Erik Adtrada: Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Selalu Teguh Apapun Tantangan Yang Dihadapi
Bertemakan LPM Berdaya Masyarakat Sejahtera, Bupati Erik Adtrada Kukuhkan Kader LPM Kelurahan Dan Desa Se-Labuhanbatu.
Hadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke XXlV Universitas Labuhanbatu, Ini Pesan Bupati Labuhanbatu
Polisi Amankan Dua Remaja Warga Selat Besar, Pelaku Penganiayaan Kakek Lanjut Usia
Sebagai Bentuk Apresiasi, BPMP Provinsi Sumatera Utara Memberikan Piagam Penghargaan Kepada Bunda PAUD Labuhanbatu
Pemkab Labuhanbatu Berdukacita, Ucapkan Terimakasih Kepada Alm. Ahmad Muflih Semasa Menjabat Sekda
Bupati dan Walikota Se-Sumatera Utara Menandatangani Deklarasi Pemilu Damai 2024
Bupati Labuhanbatu : Aplikasi Monitoring Membantu Proses Pendampingan Dan Pengawasan Dana Desa Lebih Fokus

Berita Terkait

Minggu, 1 Oktober 2023 - 19:39 WIB

Bupati Erik Adtrada: Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Selalu Teguh Apapun Tantangan Yang Dihadapi

Minggu, 1 Oktober 2023 - 00:38 WIB

Hadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke XXlV Universitas Labuhanbatu, Ini Pesan Bupati Labuhanbatu

Minggu, 1 Oktober 2023 - 00:31 WIB

Polisi Amankan Dua Remaja Warga Selat Besar, Pelaku Penganiayaan Kakek Lanjut Usia

Kamis, 28 September 2023 - 19:21 WIB

Sebagai Bentuk Apresiasi, BPMP Provinsi Sumatera Utara Memberikan Piagam Penghargaan Kepada Bunda PAUD Labuhanbatu

Kamis, 28 September 2023 - 04:07 WIB

Pemkab Labuhanbatu Berdukacita, Ucapkan Terimakasih Kepada Alm. Ahmad Muflih Semasa Menjabat Sekda

Kamis, 28 September 2023 - 04:06 WIB

Bupati dan Walikota Se-Sumatera Utara Menandatangani Deklarasi Pemilu Damai 2024

Rabu, 27 September 2023 - 22:44 WIB

Bupati Labuhanbatu : Aplikasi Monitoring Membantu Proses Pendampingan Dan Pengawasan Dana Desa Lebih Fokus

Selasa, 26 September 2023 - 16:26 WIB

PT DLI Membagikan 150 Paket Bantuan Sosial Warga Terdampak Banjir Di Kecamatan Bilah Hilir

Berita Terbaru