Simalungun – Usai terbukanya akses jalan menuju pemandian bah Damanik, tim babinkamtibmas Polsek Sidamanik datang kelokasi melalui jalan yang berbeda dari jalan yang dilalui oleh Parulian Damanik.
Ketika babinkamtibmas hadir, beberapa orang mulai melangkah maju yang didampingi oleh Babinkamtibmas dan mulai menunjukkan penolakannya untuk menahan Parulian Damanik melangkah menuju ke arah pemandian air segar bah damanik. Rabu, (20/07/2023).
Awalnya, penghadangan ini dilakukan oleh Darwis yang mengatakan jika tidak ada dasar Parulian Damanik datang.
“Apa dasar kalian disini, sempat kalian bubarkan kegiatan disini. Aku lawan kalian,” ucapnya.
Parulian Damanik menjawab jika pemandian bah Damanik tersebut merupakan milik lelulurnya Oppung Naihorsik (Partuanon damanik).
“Jembatan kayu itu, masih kami yang buat. Itu mau kami buka. Jangan halangi kami,” ujar Parulian.
Ketika Parulian Damanik melangkah di jalan setapak menuju pemandian, tepatnya disudut samping sebuah warung. Darwis menghadang Parulian Damanik.
“Jangan kalian lewat dari sini, ini masih tanahku. Jangan lewat, gak boleh kalian lewat,” ujar Darwis Damanik sembari melakukan penolakan agar Parulian tidak bisa masuk. Terlihat, beberapa orang remaja turut ikut – ikutan menahan langkah parulian Damanik dan mengepalkan tangan keatas dan hendak ingin melakukan kekerasan kepada Parulian Damanik.
Tetiba, Solihin Ambarita datang dengan menggenggam senjata tajam jenis arit pemotong rumput dan mengacungkannya. Lalu meletakkan arit tersebut dan mulai menyerang Parulian Damanik dengan cara mendorong, bahkan sampai mencekik Parulian Damanik sambil mengatakan, “Tidak ada tanahmu di sini pergi kau dari sini bukan ada tanahmu disini,” teriaknya untuk menghalau Parulian Damanik.
hingga beberapa orang dan salah satu rekan wartawan media ini serta Aipda Sahat Sinaga dan Bripka Harianto Gultom selaku Bhabinkamtibmas juga turut melerai agar tidak terjadi kericuhan.
Ketika suasana ricuh mulai terkendali, Solihin Ambarita menjerit dan melihat kearah atas (bukitan-red),
“Woi… Turun kalian semua… Turun.. ngapain kalian diatas, turun kalian”, katanya dengan suara memanggil orang – orang, seakan meminta dukungan.
Alhasil, Parulian Damanik akhirnya diajak Bripka Harianto Gultom selaku Bhabinkamtibmas dari Polsek Sidamanik untuk mundur dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dan mengajak untuk kembali dan mediasi diatas (perbukitan jalan masuk lokasi tanah milik Parulian -red), melihat Parulian Damanik, Solihin Ambarita berkata, “Sudah ada batas masing – masing tanah ini,”cetusnya, sementara Parulian membalas ucapan tersebut, “Hak ku yang kuambil, aku punya surat tanah”,ujarnya.
Saat suasana mulai damai, Herlina Sidauruk terdengar berkata dengan nada yang tinggi, “Jangan main – main, jangan main – main. Bahwa ini tanah kami,” katanya dengan nada tinggi dihadapan orang banyak tanpa menunjukkan bukti kepemilikan tanahnya.
Selanjutnya semua yang berseteru diajak keatas bukit (lokasi jalan masuk tanah milik Parulian). Pantauan wartawan dilokasi, banyak pengunjung menonton kericuhan yang terjadi sebab objek wisata pemandian air segar bah Damanik sedang ramai dikunjungi oleh para pengunjung yang ingin menikmati air bah Damanik.
Penulis : Andrew Panjaitan.ST